Jumat, 09 Desember 2011
Tidak semua gizi buruk diakibatkan oleh kelaparan
Tag
Di berbagai daerah diberitakan media banyak terjadi kasus gizi buruk. Dan kasus ini menjadi sorot perhatian media. Memang salah satu penyebab dari gizi buruk adalah kemiskinan, sehingga menyebakan kelaparan. Tapi penyebab lain munculnya gizi buruk yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat akan makanan bergizi.
Gizi buruk tidak hanya dialami oleh kaum yang berstatus sosial rendah saja, tetapi juga kaum orang berpunya. Mereka mampu membeli makanan yang harganya mahal, tetapi anak mereka digolongkan sebagai anak di bawah garis merah (gizi buruk). Ibu saya, adalah sukarelawan kader posyandu, beliau mengatakan bahwa gizi buruk tidak hanya diakibatkan kemiskinan saja, tetapi bisa juga diakibatkan kurang pengetahuan orang tua akan makanan bergizi tinggi. Dan masyarakat sekarang lebih senang akan makanan yang instan (serba cepat dan praktis). Padahal makanan cepat saji atau jajanan yang praktis belum tentu bisa mencukupi kebutuhan tubuh balita atau anak. Memang benar apa kata ibu saya, banyak sekali orang tua yang tidak tahu akan apa dan bagaimana sih makanan bergizi? Mereka hanya berfikir yang penting makan kenyang dan enak.
Kalo ditanya mengenai makan kenyang dan enak? Inilah yang sulit dijawab bagi oang miskin, di tengah kebutuhan yang semakin mahal, minyak goreng mahal, minyak tanah mahal, BBM mahal, sembako pun mahal, sayur pun mahal, bahkan untuk membeli LPG pun belum tentu mampu. Mereka dituntut untuk bertahan hidup dengan makan apa adanya, kadang makanan yang sudah basi di makan, makanan yang masih mentah pun dimakan, bahkan tidak makan sampai berhari-hari pun bisa jadi dilakukan. Padahal agar terhindar dari gizi buruk mereka harus makan makanan bergizi yang notabene dengan makan yang 4 sehat 5 sempurna. Sunguh menyedihkan mereka bertahan hidup dengan cara begitu. Oleh karena itu, bagi rekan-rekan atau para pembaca yang ingin berpartisipasi untuk membantu meringankan beban orang yang seperti di atas, silahkan kirimkan bantuan Anda melalui program TPC peduli.
Kembali ke laptop, di tengah harga yang semakin mahal, masyarakat dituntut untuk bisa membuat makanan yang cukup gizi. Rasanya memang sulit memenuhi hal tersebut, pasalnya untuk membuat makanan bergizi pun membutuhkan biaya yang mahal. Misalnya sayur bayam, bayam menurut popeye adalah sumber tenaga yang bisa membuatnya menjadi kuat. Tetapi untuk membuat sup bayam namun gizinya tetap tinggi pun susah. Bahkan kalaupun supnya udah jadi belum tentu sup tersebut sudah mencukupi kebutuhan gizi tubuh. Kandungan gizi dalam bayam tersebut berkurang ketika dimasak (digodok). Nah, sulit bukan membuat sup bayam yang bergizi?
Beberapa fenomena yang terjadi belakangan ini. Masyarakat sekarang kurang menyadari apa dan bagaimana makanan bergizi, masyarakat sekarang lebih senang terhadap makanan instan yang belum tentu kandungan gizinya cukup, masyarakat sekarang banyak yang meninggalkan sayuran, dan masyarakat sekarang kurang sadar akan pentingnya posyandu. Nah, itulah penyebab lain dari gizi buruk. Bukan hanya disebabkan oleh kemiskinan saja tapi juga seperti hal yang saya sampaikan di atas.
Rasanya program konversi LPG dan peniadaan minyak tanah bersubsidi kurang tepat dilakukan pada saat ini. Pasalnya, dampak setelahnya itu ang rawan. Mudah-mudahan pemerintah atau bahkan lembaga terkait dapat memahami dan mengantisipasinya.
Gizi buruk tidak hanya dialami oleh kaum yang berstatus sosial rendah saja, tetapi juga kaum orang berpunya. Mereka mampu membeli makanan yang harganya mahal, tetapi anak mereka digolongkan sebagai anak di bawah garis merah (gizi buruk). Ibu saya, adalah sukarelawan kader posyandu, beliau mengatakan bahwa gizi buruk tidak hanya diakibatkan kemiskinan saja, tetapi bisa juga diakibatkan kurang pengetahuan orang tua akan makanan bergizi tinggi. Dan masyarakat sekarang lebih senang akan makanan yang instan (serba cepat dan praktis). Padahal makanan cepat saji atau jajanan yang praktis belum tentu bisa mencukupi kebutuhan tubuh balita atau anak. Memang benar apa kata ibu saya, banyak sekali orang tua yang tidak tahu akan apa dan bagaimana sih makanan bergizi? Mereka hanya berfikir yang penting makan kenyang dan enak.
Kalo ditanya mengenai makan kenyang dan enak? Inilah yang sulit dijawab bagi oang miskin, di tengah kebutuhan yang semakin mahal, minyak goreng mahal, minyak tanah mahal, BBM mahal, sembako pun mahal, sayur pun mahal, bahkan untuk membeli LPG pun belum tentu mampu. Mereka dituntut untuk bertahan hidup dengan makan apa adanya, kadang makanan yang sudah basi di makan, makanan yang masih mentah pun dimakan, bahkan tidak makan sampai berhari-hari pun bisa jadi dilakukan. Padahal agar terhindar dari gizi buruk mereka harus makan makanan bergizi yang notabene dengan makan yang 4 sehat 5 sempurna. Sunguh menyedihkan mereka bertahan hidup dengan cara begitu. Oleh karena itu, bagi rekan-rekan atau para pembaca yang ingin berpartisipasi untuk membantu meringankan beban orang yang seperti di atas, silahkan kirimkan bantuan Anda melalui program TPC peduli.
Kembali ke laptop, di tengah harga yang semakin mahal, masyarakat dituntut untuk bisa membuat makanan yang cukup gizi. Rasanya memang sulit memenuhi hal tersebut, pasalnya untuk membuat makanan bergizi pun membutuhkan biaya yang mahal. Misalnya sayur bayam, bayam menurut popeye adalah sumber tenaga yang bisa membuatnya menjadi kuat. Tetapi untuk membuat sup bayam namun gizinya tetap tinggi pun susah. Bahkan kalaupun supnya udah jadi belum tentu sup tersebut sudah mencukupi kebutuhan gizi tubuh. Kandungan gizi dalam bayam tersebut berkurang ketika dimasak (digodok). Nah, sulit bukan membuat sup bayam yang bergizi?
Beberapa fenomena yang terjadi belakangan ini. Masyarakat sekarang kurang menyadari apa dan bagaimana makanan bergizi, masyarakat sekarang lebih senang terhadap makanan instan yang belum tentu kandungan gizinya cukup, masyarakat sekarang banyak yang meninggalkan sayuran, dan masyarakat sekarang kurang sadar akan pentingnya posyandu. Nah, itulah penyebab lain dari gizi buruk. Bukan hanya disebabkan oleh kemiskinan saja tapi juga seperti hal yang saya sampaikan di atas.
Rasanya program konversi LPG dan peniadaan minyak tanah bersubsidi kurang tepat dilakukan pada saat ini. Pasalnya, dampak setelahnya itu ang rawan. Mudah-mudahan pemerintah atau bahkan lembaga terkait dapat memahami dan mengantisipasinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1.daftar isi
- 1.tingkat ibu rumah tangga tentang gizi 2.pengatahuan ibi tentang gizi seimbang 3.sekilas tentang gizi 4.kandungan gizi susu formula 5.pemkab pesisir selatan tangani gizi buruk 6.penganut vegetarian terkena gizi buruk 7.gizi yang baik mengandung semua nutrisi 8.nilai gizi dan manfaatnya 9.panduan gizi untuk balita 10.semua fakta gizi dalam asi 11.bupati gorontalo bicara soal gizi 12.gizi pada tempe 13.Konsep Dasar Ilmu Gizi Konsep Dasar Ilmu Gizi 14MANFATKAN SEMUA POTENSI MASYARAKAT DEMI GIZI DAN KESEHATAN 15.PENGERTIAN GIZI 16.Tidak semua gizi buruk diakibatkan oleh kelaparan 17.gizi air kelapa bagi ibu hamil 18Macam-macam gizi 19.MACAM-MACAM GIZI DAN FUNGSINYA 20.fungsi vitamin dan gizi dari vitamin 21.Bayi gizi buruk meninggal dunia 22.Dasar menuju gizi seimbang 23.GIzi bagi ibu menyusui 24.tiga faktor penyebab gizi buruk 25.penanganan gizi buruk di indonesia 26.Faktor-faktor penyebab kekurangan gizi 27.puluhan bocah nganjuk,terkena gizi buruk 28.gizi buruk didaerah tanggerang 29.posyandu mampu atasi gizi buruk 30.penjelasan tentang gizi buruk 31.balita dikediri terancam gizi buruk 32Pentingnya gizi bagi balita 33.Status Gizi balita anda 34.Gizi seimbang bagi ibu hamil 35.Contoh makan bergizi 36.makanan bergizi untuk anak 37.Kebutuhan gizi pada ibu hamil 38.Gizi buruk dan tanda-tanda nya 39.Gizi pada bayi 40.pengertian gizi bayi
0 komentar:
Posting Komentar