Ads 468x60px

Hello World

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum [...]

Draft Post

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla [...]

Layout Test

This is a sticky post!!! Make sure it sticks!
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry’s standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not [...]

Test with enclosures

Here’s an mp3 file that was uploaded as an attachment:
Juan Manuel Fangio by Yue
And here’s a link to an external mp3 file:
Acclimate by General Fuzz
Both are CC licensed.

Colorful world

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Suspendisse sit amet neque risus. Mauris luctus consequat dui luctus elementum. Aliquam non ligula id dui sodales rutrum at at leo. Phasellus a metus id dui laoreet ornare. Proin sem odio,

Rabu, 02 November 2011

Bayi gizi buruk meninggal dunia

BOGOR - Seorang bayi penderita gizi buruk meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Solehwanto bayi penderita gizi buruk warga Parung Panjang ini menghembuskan nafas terakhirnya Kamis (3/3/2011) pagi. Putra pasangan dari Slamet dan Srukuwati ini meningal dengan berat 2,5 Kilogram.

Sebelum meningal dunia, bayi malang tersebut menjalani perawatan di RSUD Cibinong karena menderita gizi buruk serta sakit paru paru dan jantung. Saat lahir, Solehwanto hanya memiliki berat badan 1,1 kilogram. Sedangka di umur terakhirnya berat badannya 2,5 kg . Soleh meninggal dunia setelah kondisnya yang terus memburuk karena penyakitnya tersebut.

Sementara itu, Sumarli anggota DPRD Kabupaten Bogor menyesalkan keterlambatan dalam menangani kasus ini.

"Meninggalnya bayi malang ini cukup ironis dan disesalkan karena keterlambatan dalam menangani kasus gizi buruk ini," tutur Sumarli.

Jenazah Soleh  langsung dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum Serang, Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Reade more >>

Dasar menuju gizi seimbang

Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaat untuk kesehatan. Al Gizzai juga dapat diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk untuk kesehatan. Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu dalam kesehatan yang optimal.

Pemberian makanan yang sebaik-baiknya harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil, menyusui.

Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Di samping itu, manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila kelompok zat gizi tersebut diuraiakan lebih rinci, maka terdapat lebih dari 45 jenis zat gizi. Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelembahan tertentu. Bebarapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral. Sedangkan bebarapa makanan lain kaya vitamin C tetapi kurang vitamin A.

Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang. Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.

Keterangan di atas juga berada saling ketergantungan antar zat gizi. Misalnya penyerapan yang optimum dari masukan vitamin A memerlukan kehadiran lemak sebagai pelarut dan menyangkut vitamin A ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, apabila cadangan mangan (Mn) di dalam tubuh kurang, maka vitamin A juga tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara optimal. Contoh lain, diperlukan vitamin C yang cukup dlam makanan untuk meningkatkan penyerapan zat besi (Fe).
Pada masa lampau, susu seringkali mendapat pujian, karena bernilai gizi tinggi. Disisi lain makanan lain dinilai rendah karena kurang bergizi. Sesuai konsep keterkaitan antar zat gizi, sudah saatnya penilaian kualitas makanan yang didasarkan pada pengagungan terhadap kandungan zat gizi makanan-makanan tertentu mulai ditinggalkan. Kini saatnya memasyarakatkan adanya ketergantungan antar zat gizi atau antar bebagai jenis makanan. Setiap jenis makanan memiliki peranan masingmasing dalam menyeimbangkan masukan zat gizi sehari-hari.

Peranan berbagai kelompok bahan makanan secara jelas tergambar dalam logi gizi seimbang yang berbentuk kerucut (Tumpeng). Dalam lgo tersebu bahan makanan ikelompokkan berdasarkan fungsi utama zat gizi yang dalam ilmu gizi dipopulerkan engan istilah “Tri Guna Makanan”.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepungtepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu ayuran dan buah-buah digambarkan pada bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat embangun, yaiut kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan ada bagian atas kerucut.

Keseimbangan gizi diperoleh apabila hidangan sehari-hari terdiri dari sekaligus tiga kelompok bahan makanan, yaitu kelompok karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dari setiap kelompok dipilih satu atau jenis bahan makanan.

Upaya menanggulangi masalah gizi ganda, yakni “gizi kurang” dan “gizi lebih”, adalah membiasakan mengkonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi ang seimbang.
Untuk maksud tersebut, ada 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.

PESAN 1
MAKANLAH ANEKA RAGAM MAKANAN
Tidak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan; kecuali bayi umur 0 – 4 bulan yang cukup mengkonsumsi hanya Air Susu Ibu (ASI) saja.
PESAN 2
MAKANLAH MAKANAN UNTUK MEMENUHI KECUKUPAN ENERGI
Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial dan kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal.

Cara mengetahui pertumbuhan berat badan balita dan usia sekolah dapat menggunakan KMS, sedangkan untuk mengontrol BB usia lanjut dapat menggunakan KMS usila dan orang dewasa dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus sbb:

           Berat Badan (kg)
IMT =  ----------------------------------------------
           Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Dari rumus tersebut disimpulakan batas ambang IMT untuk Indonesia, seperti di bawah ini:
Kategori : IMT
  • Kurus Kekurangan BB tingkat berat : < 17.0
  • Kekurangan BB tingkat ringan : 17.0 – 18.5
  • Normal : 18.5 – 25.0
  • Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan : > 25.0 – 27.0
  • Kelebihan BB tingkat berat : > 27.0
PESAN 3
MAKANLAH MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT SETENGAH DARI KEBUTUHAN ENERGI
Terdapat dua kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang); dan makanan lainnya seperti tepung, sagu, dan pisang. Sedangkan gula sebagai karbohidrat sederhana, tidak mengandung zat gizi lain. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.
PESAN 4
BATASI KONSUMSI LEMAK DAN MINYAK SAMPAI SEPEREMPAT DARI KECUKUPAN ENERGI
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak yang paling sedikit 10% dari kebutuhan energi.
Seyogyanya menggunakan lemak dan minyak nabati, karena minyak nabati mudah dicerna oleh tubuh.
Jika seseorang mengkonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain. Akibatnya, kebutuhan zat gizi yang lain tidak terpenuhi. Dianjurkan, konsumsi lemak dan minyak dalam makanan sehari-hari tidak lbih dari 25% dari kebutuhan energi

PESAN 5
GUNAKAN GARAM BERYODIUM
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm.
Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994, semua garm yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAJY) di Indonesia.

PESAN 6
MAKANLAH MAKANAN SUMBER ZAT BESI
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal dengan masyarakat sebagai penyakit kurang darah.
PESAN 7
BERIKAN ASI SAJA PADA BAYI SAMPAI 4 BULAN DAN TAMBAHKAN MP – ASI SESUDAHNYA
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Tidak ada satupun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena gizi, aspek kekebalan asapek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan kepada bayi sesegera mungkin setelah dilahirkan (dalam waktu 30 menit setelah lahir), karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI selanjutnya.

Pada usia 0-4 bulan, bayi hanya diberi ASI saja (pemberian ASI Eksklusif), karena produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat.
Kegagalan pemberian ASI eksklusif akan menyebabkan berkurangnya jumlah sel-sel otak bayi sebanyak 15-20%, sehingga menghambat perkembangan kecerdasan bayi pada tahap selanjutnya.

PESAN 8
BIASAKAN MAKAN PAGI
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.

Di Perancis, ada penelitian bahwa banyaknya jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan raya terjadi akibat pengemudi yang tidak sarapan.

PESAN 9
MINUMLAH AIR BERSIH YANG AMAN DAN CUKUP JUMLAHNYA
Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Untuk mendapatkannya, air minum harus dididihkan terlebih dahulu.
Fungsi air dalam tubuh adalah :
  • melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh.
  • mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh.
  • mengatur suhu tubuh.
  • melancarkan dalam proses buang air besar dan kecil.
Untuk memenuhi fungsi tersebut di atas, cairan yang dikonsumsi orang dewasa, terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas setiap hari. Selain itu, mengonsumsi cukup cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan dapat menurunkan risiko penyakit batu ginjal.

PESAN 10
LAKUKAN AKTIVITAS FISIK SECARA TERATUR
Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi setiap orang. Karena dapat meningkatkan kebukaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuan.
Seseorang yang sehat dapat melakukan aktvitas fisik setiap hari tanpa kelelahan yang berarti.

PESAN 11
HINDARI MINUM MINUMAN BERAKOHOL
Seseorang yang minum-minuman beralkohol akan sering buang air kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasai rasa hausnya dengan minum minuman beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.

PESAN 12
MAKANLAH MAKANAN YANG AMAN BAGI KESEHATAN
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang makanan harus juga layak konsumsi, sehingga aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.
Makanan yang tidak bertentangan dengan keyakinan atau norma agama dikenal dengan istilah “halal”.

PESAN 13
BACALAH LABEL PADA MAKANAN YANG DIKEMAS
Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahanyang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain.
Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan mengggunakan makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan konsumen.
Reade more >>

GIzi bagi ibu menyusui

Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
  1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
  2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
  3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
  4. Aktivitas.

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui

Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui

  1. Buatlah setiap gigitan berarti.
    Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
  2. Semua kalori tidak diciptakan setara.
    Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
  3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga.
    Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
  4. Jadilah ahli efesiensi.
    Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
  5. Karbohidrat adalah isu komplek.
    Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
  6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.
    Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
  7. Makanlah makanan yang alami.
    Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
  8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
    Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.
Reade more >>

tiga faktor penyebab gizi buruk

Jakarta (ANTARa News) – Ketua I Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, tiga faktor penyebab anak menderita gizi buruk khususnya balita, yakni faktor keluarga miskin, faktor ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak, dan faktor penyakit bawaan pada anak, seperti jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernafasan dan diare.
Sri Rezeki bersama Ketua PP IDAI Dr Sukman T Putra, SpA, Ketua Umum PB IDI Dr Fahmi Idris, MKes, Ketua IDAI Cabang Jatim Dr Syamsul, pengurus IDAI pusat Dr Soedjatmiko, SpA dan Dr Bambang Supriyatno, SpA, mengemukanan hal itu di Jakarta, kemarin.
IDAI berencana menyelenggarakan “Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) XIV” di Surabaya 5-9 Juli 2008 dan “4th Asian Congress of Pediatric Infectius Diseases” (ACPID), di Surabaya 2-5 Juli 2008.
Menurut Prof Sri Rezeki, guru besar FKUI itu, ketiga faktor penyebab gizi buruk harus diatasi oleh pemrintah bersama seluruh komponen masyarakat Indonesia, seperti faktor kemiskinan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan pendapatan keluarga miskin sehingga mampu memberikan gizi yang baik dan seimbang bagi anaknya.
Pemerintah melalui Depkes, organisasi masyarakat, LSM termasuk IDAI bertekad mensosialisasikan tentang pemberian makanan bergizi bagi anak, sehingga para orang tua khususnya ibu dapat memahami pemberian gizi yang baik bagi anaknya.
Sedangkan, anak penederita gizi buruk karena penyakit bawaan, menjadi tugas pemerintah untuk memberikan imunisasi bagi wanita hamil serta obat anti HIV/AIDS, sehingga bayinya nanti tidak memilki penyakit bawaan. Selain itu, bayi memiliki penyakit bawaan harus disembuhkan penyakitnya, agar mereka nanti mampu menerima hisapan gizi yang baik.
Sri Rezeki mengharapkan agar pemrintah dapat meniru dari negara tetangga yang berhasil menurunkan jumlah penduduk yang mengidap penyakit infeksi, melalui imunisasi, seperti di Thailand untuk penyakit HIV/AIDS dan DBD, Hongkong (flu burung dan penyakit infeksi di rumah sakit), dan Malaysia pencegahan hepatitis B.
Ahli kesehatan anak FKUI/RSCM Dr Soedjatmiko, SpA mengusulkan kepada pemerintah, agar memberdayakan peran posyandu guna memeriksa kesehatan balita dan memberikan makanan tambahan bergizi dan sosialisasi pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif bagi bayi umur 0-4 bulan, sehingga bayi mendapat kekebalan tubuh yang tinggi dan terhindar gizi buruk.
Sementara itu, Dr Sukman T Putra, SpA menyoroti baru ada sekitar 2.400 dokter spesialis anak di Indonesia, 25 persennya atau 600 dokter anak ada di Jakarta. Idealnya Indonesia memiliki 20.000 dokter anak sehingga dapat melayani jumlah anak balita 20 juta anak dan 70 juta anak usia 0-18 tahun.
“Rasio perbandingan dokter anak dan jumlah anak yakni di Amerika yakni 42 dokter anak : 100.000 anak, di Indonesia 2 dokter anak:100.000 anak, sedang lulusan dokter anak di Indoesia per tahun hanya 150 orang, sehingga pemrintah pusat bersama pemda diharapkan ammpu menambah jumlah lulusan dokter spesialis anak guna memenuhi pemerataan dan pelayanan kesehatan anak,” katanya.
Dr Syamsul melaporkan, IDAI cabang Surabaya telah siap menyelenggarakan KONIKA XIV tanggal 5-9 Juli 2008 yang akan diikuti 2000 orang lebih peserta dengan mengambil tema “Competence-Based Profesionalism in Pediatrics”.
Kongres tersebut diharapkan menjadi ajang tukar-menukar pengalaman dan diskusi dengan para ahli maupun diantara peserta dan akan membahas upaya menurunkan angka kematian bayi dalam mencapai MDG’s pada tahun 2015.
Sedangkan ACPID di Surabaya, 2-5 Juli 2008 akan diikuti 1000 lebih peserta dari 23 negara Asia yang akan membahas penyakit infeksi yang berhubungan erat dengan program imunisasi. Program Imunisasi akan dibahas dan diperbaruhi guna mencegah kejadian luar biasa (KLB), seperti demam berdarah, polio, campak, influenza, flu burung serta pneumonia, TBC, HIV/AIDS pada anak, diare dan resistensi antibiotik.(*)
Reade more >>

penanganan gizi buruk di indonesia

Pencapaian target pembangunan MDG’s merupakan salah satunya adalah mengurangi angka kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Indonesia dapat diukur berdasarkan indikator prevalensi gizi kurang.
Hal tersebut diungkapkan  Linda Amalia Sari, S.IP saat membuka Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-82 tahun 2010 di Jakarta, 10 Desember 2010.
Banyak upaya dilakukan untuk mengatasi masalah Gizi buruk di Indonesia, dan diharapkan di tahun 2015, prevalensi gizi buruk dapat turun menjadi 3,6%.



Prevalensi anak balita gizi kurang dan buruk turun 0,5 % dari 18,4% pada 2007 menjadi 17,9% pada 2010.
Faktor-faktor penyebab gizi buruk, yaitu asupan gizi dan pemahaman tentang makanan yang aman untuk dimakan, penyakit menular, lingkungan, akses terhadap pelayanan kesehatan dan pola asuh, lanjut Linda.

Interaksi antara kemiskinan dan faktor sosial, seperti pendidikan, pekerjaan, perilaku merokok, menikah usia muda, dan cakupan pelayanan kesehatan yang belum optimal, juga menyebabkan masalah gizi menjadi kronis.
”Terhambatnya pertumbuhan pada anak mengindikasikan pembangunan yang kurang efisien dalam upaya perbaikan sumber daya manusia,” ujar Linda.

Dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia perlu dilakukan intervensi, salah satunya skala prioritas melalui investasi di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial, khususnya ditujukan pada kelompok risiko tinggi, seperti keluarga miskin.
Selain itu juga berbagai upaya pemberdayaan masyarakat terus dilakukan termasuk perubahan perilaku masyarakat sadar gizi, ungkap Linda.

Gizi kurang menjadi faktor risiko penyebab kematian anak. Gizi kurang dipengaruhi beberapa faktor, yaitu asupan gizi yang rendah pada ibu hamil dan menyusui, pendapatan (prevalensi pada kelompok miskin lebih tinggi), pendidikan, perbedaan kultur antara desa dan kota, pola asuh (prevalensi pada kelompok ”tidak miskin”), dan kebijakan lokal, ungkap Dr. Minarto.
Dr. Minarto menambahkan, selain gizi kurang dan gizi buruk, masih banyak masalah yang terkait dengan gizi yang perlu perhatian lebih, diantaranya yaitu;
1) stunting atau terhambatnya pertumbuhan tubuh. Stunting adalah salah satu bentuk gizi kurang yang ditandai dengan tinggi badan menurut umur diukur dengan standar deviasi dengan referensi WHO.
Data WHO menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan tinggi anak dari negara-negara lain. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, prevalensi anak balita pendek (stunting) 35,6 % atau turun 1,2 % dibandingkan 2007 (36,8 %);
2) kesadaran tentang pentingnya keamanan pangan. Status gizi baik tergantung pada ketersediaan dan keamanan pangan.
Data WHO menunjukkan 2,2 juta orang pertahun meninggal yang diakibatkan penyakit bersumber dari makanan, terutama makanan yang mengandung zat-zat berbahaya dan beracun.(c8/pr)
Prioritas intervensi gizi ibu dan anak menurut Dr. Minarto, MPS, Direktur Bina Gizi Masyarakat:
  1. Intervensi perubahan perilaku, seperti pemberian ASI eksklusif, pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat, memantau berat badan teratur, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). '
  2. Suplementasi gizi mikro, mencakup asupan vitamin A, tablet Fe, dan garam beryodium.
  3. Tatalaksana gizi kurang/buruk pada ibu dan anak, meliputi pemulihan gizi anak gizi kurang, pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil.

Reade more >>

Faktor-faktor penyebab kekurangan gizi

Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan (termasuk penanggulangan kurang gizi). Masalah gizi erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara kompleks :
  • Di tingkat rumah tangga status gizi dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga menyediakan pangan yang cukup baik kuantitas maupun kualitasnya,
  • Asuhan gizi ibu dan anak dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan perilaku serta keadaan kesehatan anggota rumah tangga.
Data gizi kurang dan gizi buruk di Kota Kendari, sejak 3 tahun terakhir, yakni : Tahun 2007 sebanyak 514 balita (1,73%) dari 29.770 balita, Tahun 2008 sebanyak 377 balita (1,51%) dari 24.939 balita, Tahun 2009 sebanyak 504 balita (1,64%) dari 30.821 balita.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk , yaitu:
  • Keluarga miskin;
  • Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak.
  • Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare.
Sedangkan menurut UNICEF (1988), ada 2 faktor penyebab utama, antara lain :
  1. Penyebab Langsung : Asupan Makanan, Infeksi Penyakit
  2. Penyebab Tidak Langsung : Pola Asuh Anak, Ketersediaan Pangan, Layanan Kesehatan/Sanitasi
Reade more >>

puluhan bocah nganjuk,terkena gizi buruk

Sebanyak 73 anak usia 0-5 tahun di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, diketahui menderita gizi buruk, hingga perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah setempat.

Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Guruh Hariwibowo, mengakui kondisi anak-anak yang menderita gizi buruk itu memang mengkhawatirkan. "Selain badan mereka yang kurus, mereka juga menderita penyakit bawaan," katanya, Jumat (16/9).

Menurut Guruh, gizi buruk yang diderita anak-anak itu bukan "marasmus kwashiorkor" yang ditandai dengan badan yang sangat kurus, wajah seperti orang tua, rambut yang mudah dicabut, tetapi gizi buruk yang menimpa anak-anak itu didominasi karena berbagai penyakit.

Beberapa penyakit yang diderita di antaranya kelainan jantung, tuberkulosis, keterbelakangan mental, hydrocephalus, dan sejumlah penyakit lainnya. "Penyakit ini mengganggu tumbuh kembang dan tingkat kesehatan mereka, hingga tidak normal seperti anak lainnya," jelasnya.

Ia menyebutkan, kasus gizi buruk di Nganjuk memang tinggi. Dari berbagai macam evaluasi yang telah dilakukan, juga banyak faktor yang memengaruhi kasus tersebut. Guruh menyebut, sekitar 59,49 persen, kasus gizi buruk itu dipengaruhi karena faktor ekonomi. Orang tua mereka termasuk warga miskin, hingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, sejumlah masalah lainnya, seperti minimnya pendidikan, status pekerjaan yang hanya sebagai petani penggarap, juga berpengaruh pada tingkat pemeliharaan bayi. Pihaknya berkomitmen untuk menekan temuan kasus ini hingga seminimal mungkin. Jumlah temuan pada 2011 juga masih sedikit dibandingkan dengan temuan pada 2010 yang mencapai 103 anak.

Selain gizi buruk, masih ada 837 anak yang berada di bawah garis merah. Jika dibiarkan, kondisi mereka bisa berubah menjadi gizi buruk. Pihaknya juga telah membuat beberapa program pengentasan kasus gizi buruk, di antaranya Gerakan Pengentasan Gizi Buruk (Gentasibu).

Program ini telah dimulai sejak dua tahun lalu, dan saat ini sudah mulai ada perkembangan untuk pengentasan kasus gizi buruk. "Sebelum ada program ini, kasus yang kami temukan pada 2009 lalu mencapai 524 anak, namun saat ini sudah jauh berkurang," terangnya.
Reade more >>

gizi buruk didaerah tanggerang

"Namun, penambahannya hanya lima bayi penderita gizi buruk," kata Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Khairati di Tangerang, Kamis (6/10/2011).
Khairati mengatakan, lima bayi penderita gizi buruk berasal dari Pondok Aren, Benda, Kampung Sawah, Rawa Buntu, dan Benda Baru.
Lebih lanjut Khairati menjelaskan, kelima anak tersebut adalah bayi dengan penyakit penyerta seperti jantung, down syndrome, epilepsi, hingga TBC.
"Saat ini semua bayi penderita gizi buruk termasuk yang lainnya sudah ditangani oleh dinas kesehatan dan dalam proses penyembuhan," katanya.
Meski demikian, penambahan tersebut tidak terlalu signifikan dan jauh dari target nasional, yakni tidak boleh lebih dari lima persen.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, dari bulan Januari hingga Agustus 2011 penderita gizi buruk mencapai 76 anak.
Sementara saat ini yang sudah lulus atau selesai ditangani 41 anak sehingga yang tersisa 10 anak, termasuk lima bayi yang baru.
Jumlah balita di Tangerang Selatan mencapai 155.439 orang. Sehingga Tangerang Selatan masih jauh dari gizi buruk.
"Tangsel masih jauh dari gizi buruk secara nasional karena tidak sampai satu persen atau di bawah target nasional," katanya.
Untuk menekan angka penderita gizi buruk, Dinkes Tangsel terus melakukan sosialisasi, salah satunya dengan program Inisiasi Menyusui Dini yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Program tersebut saat ini sedang kami galakkan sebagai penanganan dan solusi dalam menekan bayi terkena gizi buruk," katanya.
Reade more >>

posyandu mampu atasi gizi buruk

KEGIATAN penguatan kinerja posyandu dari hari ke hari makin menunjukkan hasil yang memuaskan. Terutama mengatasi persoalan gizi buruk, perbaikan akses pelayanan kesehatan serta peningkatan kebersihan lingkungan.

Revitalisasi pos pelayanan terpadu (posyandu) di seluruh Indonesia yang sedang digerakkan pemerintah dan berbagai pihak terbukti membuahkan hasil yang cukup signifikan. Program penguatan fungsi dan kinerja posyandu berhasil mengatasi permasalahan gizi buruk dan meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan di daerah.

Memang sejak krisis ekonomi terjadi di Tanah Air,berdampak pula terhadap menurunnya kegiatan posyandu. Namun, berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu, setiap gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia wajib menjalankan program revitalisasi posyandu secara aktif.

“Revitalisasi posyandu tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah sendiri, tetapi harus juga bermitra dengan semua pihak, termasuk perusahaan swasta, tokoh agama, dan masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dr Almalucyati Mkes MSi MHkes kepada SINDO saat acara temu media Program Penguatan Posyandu di Jawa Barat kerja sama antara PT Kraft Food Indonesia dan Save the Children di Jakarta, Rabu (10/8) lalu.

Menurut Almalucyati, saat ini terdapat 47.000 posyandu dan 4.197.493 balita di Jawa Barat. Sejak posyandu kembali direvitalisasi, sejumlah keberhasilan terkait peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah terwujud, terutama mengurangi angka penderita gizi buruk.

Pada tahun ini, dia menyebutkan, yang akan dilakukan adalah penguatan peran kader dan tenaga pendamping kader posyandu.

“Orang-orang ini yang sekarang dibutuhkan karena menghubungkan sejumlah pihak sehingga kegiatan revitalisasi posyandu bisa berjalan,” ujarnya.

Almalucyati mengaku, problem kesehatan yang masih jadi kendala di daerahnya adalah pola perilaku kesehatan masyarakat yang kurang baik seperti tidak mencuci tangan pakai sabun, tidak membawa anaknya memeriksakan diri ke posyandu, tidak memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif, merokok dan lain-lainnya.

Sementara itu, kemitraan PT Kraft Food Indonesia dan Save the Children dalam Program Penguatan Posyandu atau Fresh (Future Resilience and Stranger Household) di Jawa Barat yang telah dicanangkan sejak 2009, hampir mencapai periode akhir.Kegiatan senilai USD1,9 juta ini akan berakhir pada Maret 2012.

Upaya berkelanjutan untuk mengatasi isu malanutrisi selama ini telah membuahkan hasil yang memuaskan. Program ini menargetkan 556 Posyandu di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung Barat (Padalarang, Cihampelas, dan Ngamprah), Kabupaten Bekasi (Cikarang Utara dan Cikarang Selatan), dan Kabupaten Karawang (Klari dan Purwasari).

Fokus program adalah mempromosikan praktik pemberian makan yang baik dan benar kepada balita dan anak-anak. Selain itu, mengajarkan ilmu pengetahuan mengenai penyediaan makanan sehari-hari dengan komposisi nutrisi yang cukup, dan memerbaiki akses pelayanan menuju kesehatan yang berkualitas serta lingkungan bersih.

Program Manajer Save the Children Evie Woro Yulianti menyebutkan, catatan pada bulan November-Desember 2010 lalu menunjukkan peningkatan hasil kerja program ini. Di antaranya kenaikan absensi kehadiran warga di Posyandu (dari 67,8 persen menjadi 70,5 persen), kegiatan imunisasi (56,1 persen jadi 61,2 persen),dan persentase kesiapan sekolah (23,2 persen jadi 25 persen).

Ini berarti lebih dari 69.971 dari 63.000 keluarga dan anak-anak mendapat manfaat langsung dari Program Penguatan Posyandu di Jawa Barat. Selain itu, sebanyak 2.841 kader yang bekerja di 640 posyandu mendapatkan pelatihan mengenai kesehatan, nutrisi, dan kebersihan.

Sementara, pelatihan PAUD (pendidikan anak usia dini) didapatkan dan diadaptasi 167 Posyandu, di antaranya untuk mengimbau komunitas lokal.

“Kami juga menciptakan beraneka ragam aktivitas dan perayaan yang membangkitkan semangat, seperti festival makanan dan distribusi obat cacing di sekolah dasar. Hasilnya, sekitar 419.307 dari 94.500 orang target penerima manfaat ikut berpartisipasi,” katanya.

Indonesia Country Director Save the Children Lala Borja menambahkan, dengan peningkatan yang terlihat di tiga kabupaten Provinsi Jawa Barat, pihaknya berharap program ini dapat menjadi panutan atau contoh yang bisa diadaptasi di provinsi lain di luar Jawa.
Reade more >>

penjelasan tentang gizi buruk

GIZI BURUK adalah keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama. Ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan/atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
1. Penyebab Kasus Balita Gizi Buruk
  • Balita tidak mendapat ASI eksklusif, atau  mendapat makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan.
  • Balita disapih sebelum umur 2 tahun.
  • Balita tidak mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau lebih.
  • MP-ASI kurang dan tidak bergizi
  • Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
  • Balita menderita sakit dalam waktu lama, seperti diare, campak, TBC, batuk, pilek
  • Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor
2. Penggolongan Kasus Gizi Buruk
a. Marasmus :
  • Anak sangat kurus, Wajah seperti orangtua, Cengeng dan rewel
  • Rambut tipis, jarang, kusam, Kulit keriput
  • Tulang iga tampak jelas, Pantat kendur dan keriput, Perut cekung
b. Kwashiorkor
  • Wajah bulat dan sembab, Cengeng dan rewel, Apatis
  • Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit
  • Kedua punggung kaki bengkak, Bercak merah kehitaman di tungkai atau di pantat
c. Marasmik-Kwashiorkor
Gabungan tanda-tanda marasmus dan kwashiorkor : sangat kurus, rambut jagung dan mudah rontok, perut buncit, punggung kaki bengkak, cengeng.
3. Pengaruh Kasus Balita Gizi Buruk :
  • Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tanaga kesehatan
  • Kecerdasan anak akan berkurang
  • Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih rendah dari anak normal
  • Sering sakit infeksi kronis, seperti: batuk, pilek, diare , TBC, dll.
4. Penelusuran Kasus Balita Gizi Buruk
BIla ditemukan balita yang dicurigai gizi buruk dari masyarakat, segera lakukan :
  • Penimbangan berat badan secara teratur
  • Pengukuran panjang /tinggi badan dan/atau pemeriksaan tanda khusus
  • Pembandingan hasil pengukuran dengan buku rujukan penilaian status gizi menurut BB/TB
  • Bila kategori BB/TB sangat kurus dan/atau lebih dari satu tanda klinis, maka balita disebut gizi buruk.
5. Perawatan Kasus Balita Gizi Buruk
Kasus balita gizi buruk dirawat sesuai prosedur tetap yang berlaku di puskesmas, kemudian dilakukan rujukan segera ke pusat pelayanan gizi/Rumah Sakit terdekat.
(dirangkum dari Brosur Pedoman Petugas, Direktorat Bina Gizi Masyarakat-Puslitbang Gizi, Depkes, 2007)
Reade more >>

balita dikediri terancam gizi buruk

Ribuan bayi lima tahun di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berada di bawah garis merah dan terancam menderita gizi buruk. Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Nugroho, mengatakan potensi ancaman itu selalu diminalisasi dengan melakukan berbagai program penambahan gizi, terutama untuk balita.

"Kami sudah agendakan berbagai program penanganan gizi terutama untuk balita. Ada program makanan tambahan, hingga penanggulangan gizi kurang," kata Nugroho di Kediri, Sabtu (29/10). Hingga September 2011, jumlah balita yang berada di bawah garis merah mencapai 1.038 anak, tersebar di 36 kecamatan. Jumlah itu tidak banyak bergesar: 1.185 anak (2010) dan 1.493 anak (2009).

Dari jumlah itu, ada 102 anak yang mendapat pemantauan lebih intensif daripada anak di bawah garis merah lainnya. Jumlah itu selisih sedikit dengan jumlah balita yang mendapat intervensi pada 2010 yang mencapai 166 anak (Januari-Desember).

Intervensi itu, menurut Nugroho, mutlak dilakukan. Para tenaga medis bisa mengetahui secara langsung kondisi dan perkembangan si anak yang dikategorikan gizi buruk itu, apakah ada perkembangan atau tidak. (Ant/DOR)
Reade more >>

Pentingnya gizi bagi balita

I. Pendahuluan
Ciri anak sehat dpat dilihat dari segi fisik dan tingkah
lakunya. Anak yang sehat akan merasa senang apabila diajak
bermain, periang, mempunyai tubuh yang proporsional, dan
penuh dengan semangat. Ia pintar bersosialisasi dengan
yang lain. Kesehatan tubuh anak sangat erat kaitannya
dengan makanan yang dikonsumsi. Banyaknya zat-zat tidak
baik yang masuk ke dalam tubh melalui makanan sangat
mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus selalu
menjaga pola makan.
Melalui tulisan ini, saya akan menjabarkan mengenai
manfaat pemenuhan gizi pada balita, macam-macam gizi yang
diperlukan oleh anak sekaligus bahan makanan yang
mengandung zat tersebut, dan contoh makanan yang layak
untuk dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.

II. Latar Belakang
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun
beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi
yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang
dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang
seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang
berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya
masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah
faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua.
Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak
memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita
cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih
lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus
dibeli ketika berobat di Rumah Sakit. Lingkungan yang
kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak,
sebagai contohnya, seringnya anak jajan sembarangan di
tepi jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedang
jajan sembarangan.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat
adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang
harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya
justru membelikan makanan yang enak ke[ada anaknya tanpa
tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang
cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan
sehat yang mengandung banyak gizi.

III. Tujuan
Tujuan dibuatnya tulisan ini adalah:
1. Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan
tubuh.
2. Memberitahukan kepada para ibu dan calon ibu untuk
berhati-hati dalam memilihkan makanan untuk sang buah hati
3. Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan
suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh, sehingga perlu
dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.

IV. Pembahasan
Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan
normal. Secara fisik, anak sehat dapat dilihat dari
naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur, dan
proporsional. Secara psikis, anak yang sehat akan terus
bertambah cerdas, perasaan bertambah peka, dan dapat
bersosialisasi dengan baik. Bukan hanya itu saja, anak
yang sehat tampak aktif, gesit, dan gembira serta mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh
tubuh mengakibatkan mudah terserang penyakit, karena gizi
memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.
Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antara
lain diare, disentri, gondok, busung lapar, Defisiensi
Kurang Kalori Protein (KKP), Defisensi Vitamin A,
Defisiensi Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan
beberapa penyakit lainnya. Meskipun kekurangan gizi bukan
merupakan hal baik untuk balita, bukan berarti apabila
seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih
(misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat
tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh
balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk
‘membentengi’ tubuh, sehingga mempermudah masuknya
penyakit.
Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi
dapat juga mempengaruhi kecerdasan. Apabila gizi yang
diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami
pengaruh sehingga tidak dapat berkembang secara optimal,
sesuai dengan potensi genetiknya.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mampunyai
dendrit, yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan.
Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti
lebih banyak sinapsis yang berkemampuan dalam belajar.
Jika pada puncak pembentukan dendrit gizi yang tersedia
tidak cukup, maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan
berkurang, sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya
berkurang, seperti: daya ingat dan kapasitas belajar
kurang.
Pada anak usia dua sampai tiga tahun, mulai mendapatkan
masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A.
Hal ini perlu diwaspadai, karena mempunyai relevansi
dengan perbanyakan sel tertentu dan bagian dari otak, yang
pada akhirnya mengakibatkan gangguan kemampuan anak dalam
memecahkan masalah dan mengingat informasi serta
mengurangi daya cipta. Zat lain yang perlu diwaspadai
adalah zat besi, karena dapat mengakibatkan kelainan
fungsi otak dan kelainan pertumbuhan balita serta mudah
terkena infeksi.
ASI merupakan sumber gizi pertama dan yang paling alami
yang diberikan ibu kepada anaknya. ASI banyak mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan air yang berubah
menjadi sebuah fondasi yang sangat kokoh untuk melindungi
tubuh dari penyakit. ASI juga mengandung kolostrum, yaitu
suatu zat kekebalan tubuh yang khusus, dan tidak pernah
terdapat pada jenis makanan yang lain. Berikut adalah
kelebihan-kelebihan ASI:
1. Mengandung Nutrien yang diperlukan oleh otak bayi:
a). Taurin, semacam zat putih telur yang hanya ada pada
ASI
b). Laktosa, zat hidrat arang dari ASI
c). Asam Lemak Ikatan Panjang
2. Mengandung lebih banyak laktosa
3. Mengandung vitamin yang cukup
4. Mengandung cukup air
5. Mengandung garam, kalsium dan fosfat yang tepat
6. Mengandung antibodi
7. Mengandung sel darah putih hidup
8. Mengandung zat yang disebut faktor bifidus yang
membantu bakteri khusus yaitu Lactobacillus bifidus yang
tumbuh dalam usus bayi
Meskipun ASI kaya akan gizi, namun ASI tidak diberikan
seumur hidup. Setelah bayi berumur kurang lebih satu
tahun, ia sudah boleh memakan makanan layaknya orang
dewasa. Tetapi untuk tetap menjaga kekebalan tubuhnya
terhadap penyakit, anak harus diberikan makanan yang
sehat, yaitu makanan yang tidak mengandung kuman penyakit
yang dapat membahayakan tubuh. Zat makanan atau zat gizi
yang diperlukan tubuh antara lain karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi
utama. Apabila kekurangan karbohidrat, tubuh akan terasa
berat dan lemah. Karbohidrat banyak terdapat pada
umbi-umbian. Sedangkan lemak berfungsi untuk melindungi
organ tubuh, pelarut vitamin A,D, E, dan K, dan sebagai
sumber energi. Protein banyak terdapat pada keju, susu,
kelapa, dan avokad. Protien berfungsi untuk mengganti
sel-sel tubuh yang rusak, banyak terdapat pada telur,
gandum, dan kacang-kacangan. Vitamin berfungsi untuk
memperlancar proses pengolahan makanan. Vitamin banyak
terdapat pada buah-buahan. Makanan yang mengandung keenam
zat gizi tersebut disebut 4 sehat 5 sempurna.
Sebaiknya anak perlu dibiasakan memakan makanan yang sehat
dengan menu seimbang yang di Indonesia dikenal dengan
sebutan 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang terdiri dari
nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan susu tersebut
mengandung keenam gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Karbohidrat terkandung dalam nasi, lemak banyak teradapat
pada lauk pauk, protein terkandung dalam sayuran,
sedangkan buah-buahan dan susu banyak mengandung vitamin,
mineral, dan air.

V. Kesimpulan dan Saran
Balita masih sangat rawan terhadap berbagai macam
penyakit. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuhnya
belum benar-benar terbentuk. Oleh karena itu anak harus
diberikan asupan gizi yang cukup. Gizi tersebut akan
membantu membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat,
sehingga anak tidak mudah sakit. Untuk menyediakan gizi
yang cukup bagi balita, hanya diperlukan menu sehat
seimbang yang dikenal dengan nama 4 sehat 5 sempurna yang
terdiri atas nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan
susu.
Reade more >>

Status Gizi balita anda

status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).

Data tahun 2007 memperlihatkan 4 juta balita Indonesia kekurangan gizi, 700 ribu diantaranya mengalami gizi buruk. Sementara yang mendapat program makanan tambahan hanya 39 ribu anak.

Ditinjau dari tinggi badan, sebanyak 25,8 persen anak balita Indonesia pendek (SKRT 2004). Ukuran tubuh yang pendek ini merupakan tanda kurang gizi yang berkepanjangan. Lebih jauh, kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Padahal, otak tumbuh selama masa balita. Fase cepat tumbuh otak berlangsung mulai dari janin usia 30 minggu sampai bayi 18 bulan.

anak_gizi_baikMenurut ahli gizi dari IPB, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, standar acuan status gizi balita adalah Berat Badan menurut Umur (BB/U), Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi Badan menurut Umur (TB/U). Sementara klasifikasinya adalah normal, underweight (kurus), dan gemuk.

Untuk acuan yang menggunakan tinggi badan, bila kondisinya kurang baik disebut stunted (pendek). Pedoman yang digunakan adalah standar berdasar tabel WHO-NCHS (National Center for Health Statistics).

Status gizi pada balita dapat diketahui dngan cara mencocokkan umur anak (dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO-NCHS, bila berat badannya kurang, maka status gizinya kurang.

Di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), telah disediakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang juga bisa digunakan untuk memprediksi status gizi anak berdasarkan kurva KMS. Perhatikan dulu umur anak, kemudian plot berat badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas garis hijau maka status gizi baik, bila di bawah garis merah, maka status gizi buruk.

Bedanya dengan balita, status gizi orang dewasa menggunakan acuan Indeks Massa Tubuh (IMT) atau disebut juga Body Mass Index (BMI). Nilai IMT diperoleh dengan menghitung berat badan (dalam kg) dibagi tinggi badan kuadrat (dalam meter persegi). IMT normal bila angkanya antara 18,5 dan 25; kurus bila kurang dari 18,5; dan gemuk bila lebih dari 25. Sebagai contoh orang bertinggi 1,6 meter, maka berat badan ideal adalah 48-64 kg.

Parameter yang umum digunakan untuk menentukan status gizi pada balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lingkar kepala sering digunakan sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan perkembangan otak.

Sementara parameter status gizi balita yang umum digunakan di Indonesia adalah berat badan menurut umur. Parameter ini dipakai menyeluruh di Posyandu.

Menurut Prof. Ali, untuk membedakan balita kurang gizi dan gizi buruk dapat dilakukan dengan cara berikut. Gizi kurang adalah bila berat badan menurut umur yang dihitung menurut Skor Z nilainya kurang dari -2, dan gizi buruk bila Skor Z kurang dari -3. Artinya gizi buruk kondisinya lebih parah daripada gizi kurang.
anak_gizi_burukBalita penderita gizi kurang berpenampilan kurus, rambut kemerahan (pirang), perut kadang-kadang buncit, wajah moon face karena oedema (bengkak) atau monkey face (keriput), anak cengeng, kurang responsif. Bila kurang gizi berlangsung lama akan berpengaruh pada kecerdasannya.

Penyebab utama kurang gizi pada balita adalah kemiskinan sehingga akses pangan anak terganggu. Penyebab lain adalah infeksi (diare), ketidaktahuan orang tua karena kurang pendidikan sehingga pengetahuan gizi rendah, atau faktor tabu makanan dimana makanan bergizi ditabukan dan tak boleh dikonsumsi anak balita.

Kurang gizi pada balita dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik maupun mentalnya. Anak kelihatan pendek, kurus dibandingkan teman-temannya sebaya yang lebih sehat. Ketika memasuki usia sekolah tidak bisa berprestasi menonjol karena kecerdasannya terganggu.

Untuk mengatasi kasus kurang gizi memerlukan peranan dari keluarga, praktisi kesehatan, maupun pemerintah. Pemerintah harus meningkatkan kualitas Posyandu, jangan hanya sekedar untuk penimbangan dan vaksinasi, tapi harus diperbaiki dalam hal penyuluhan gizi dan kualitas pemberian makanan tambahan, pemerintah harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat agar akses pangan tidak terganggu.

Para ibu khususnya harus memiliki kesabaran bila anaknya mengalami problema makan, dan lebih memperhatikan asupan makanan sehari-hari bagi anaknya. Anak-anak harus terhindar dari penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).

Semua nutrisi penting bagi anak dalam usia pertumbuhan. Prof. Ali berpesan untuk memperhatikan asupan sayur dan pangan hewani (lauk pauk), konsumsi susu tetap dipertahankan, jangan terlalu banyak makanan cemilan (junk food) yang akan menyebabkan anak kurang nafsu makan. Perhatikan juga asupan empat sehat lima sempurna dengan kuantitas yang cukup.
Reade more >>

Gizi seimbang bagi ibu hamil

Gangguan dan masalah psikososial dapat dicegah melalui perilaku dari orang tua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi anggota keluarganya. Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun, maupun zat pengatur sesuai dengan kebutuhannya.
Gizi seimbang diperlukan sepanjang siklus daur kehidupan wanita, termasuk bagi ibu hamil. Materi gizi seimbang bagi ibu hamil akan membahas tentang:
  1. Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil.
  2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.
  3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil.
  4. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil.
  5. Menu Seimbang untuk Ibu Hamil.
Reade more >>

Contoh makan bergizi

PENGERTIAN MAKANAN BERGIZI
Makanan yang di dalamnya mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh

#Contoh Makanan Bergizi
a. Makanan yang mangandung sumber tenaga:
- Nasi, - Ubi-ubian,
- Mie, - Jagung,
- Sagu, - Roti,
- Kentang,
b. Makanan yang mengandung sumber pembangun:
- Tempe, - Tahu
- Telor, - Hati
- Daging sapi - Kacang
- Ikan asin - Ayam
- Lele - Udang
- Susu
c. Makanan yang mengandung sumber pengatur:
- Sayur-sayuran:
• Bayam.
• Kangkung.
• Sawi.
• Daun singkong.
• Daun ubi jalar.
• Kacang panjang, dll.
- Buah-buahan:
• Jeruk.
• Mangga.
• Nanas.
• Nangka.
• Pepaya.
• Anggur.
• Sirsak.
• Apel.
• Strawberry.
• Melon, dll.
Reade more >>

makanan bergizi untuk anak

Makanan Bergizi Untuk Pertumbuhan Anak

Sebagai orangtua, pastinya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati, khususnya soal makanan. Sebab, nutrisi yang sehat sangat penting bagi pertumbuhan anak, baik untuk fisiknya, body image, kecerdasan anak, aktivitas fisik sepanjang hari, maupun performa olahraga.
Lebih dari itu, nutrisi sehat berperan dalam pencegahan penyakit. Dari 100 persen kebutuhan kalori anak, 55 persen di antaranya sebaiknya didapat dari karbohidrat (nasi, roti, mi). Sementara lemak (minyak, mentega) menyumbang 30 persen, dan 15 persen didapat dari protein (daging, telur, susu, kacang).
Menurut Dr dr Saptawati Bardosono Msc, sedini mungkin orangtua sudah harus mulai mengenalkan makanan sehat untuk anak. Di antaranya dengan memilih makanan yang rendah kalori dan rendah lemak. Perlu diketahui, satu gram lemak memberikan kalori dua kali lipat daripada karbohidrat. Minuman manis seperti soft drink atau sirup yang amat digemari anak-anak, sebaiknya mulai Anda batasi.
“Lebih sehat mengonsumsi buah segar, rasa manisnya didapat dari buah langsung,” kata Saptawati.
Selain itu, pilih susu yang tidak mengandung gula tambahan. Badan Kesehatan Dunia WHO sudah merekomendasikan agar asupan gula kurang dari 10 persen. Nah, karena anak masih belum mengenal rasa, kenalkan dia pada beraneka macam rasa, baik dari sayuran maupun buah. Buat makanan yang dipanggang, direbus, atau dikukus, daripada digoreng.
“Mengenalkan makanan sehat penting. Sebagai bayangan status gizi anak usia tiga sampai enam tahun angka kegemukannya sudah mencapai 20 persen di Jakarta untuk tahun ini,” kata Saptawati.
Bukan hanya mengenalkan makanan sehat, mengajarkan cara makan sehat bagi anak juga bermanfaat, yakni makan diatur oleh rasa lapar dan berhenti sebelum kenyang. Orangtua memberi anak makan secara teratur, beri selingan snack dua jam sebelum makanan utama, dan imbangi makanan yang masuk dengan aktivitas fisik.
Ajari anak untuk makan secara perlahan dan mengunyah dengan sempurna. Jangan membiasakan makan di hadapan televisi. Sebaliknya, jadikan waktu makan sebagai momen berkumpul bersama keluarga dan menceritakan keseharian yang dilalui. Dan yang terpenting, jangan sampai anak melewatkan sarapan.
“Waktu tidur kita puasa, gula darah turun, makanya energi harus didapat untuk memulihkan tubuh
Reade more >>

Kebutuhan gizi pada ibu hamil

Bahagia sekali ketika dokter menyatakan bahwa akan ada kehidupan di rahim anda. Untuk mempersiapkan hadirnya sang buah hati, perlu bagi ibu, tentu saja dengan dibantu sang suami untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk mempersiapkan kebutuhan gizi yang cukup untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:

  • Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan bayi
  • Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
  • Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
  • Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

Protein
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

Folat (Asam Folat)
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio.  Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.

Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

Zat Seng (Zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.

Kalsium
susu dan kejuJanin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar  1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

piramida makanan

Tips untuk ibu hamil:
Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu hamil:
    berawal dari ibu
  • Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak. Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
  • Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang anda konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan.
  • Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis), serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air.
  • Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
  • Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.
  • Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan anda selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.
Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah  kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan anda berjalan lancar.
Reade more >>

Gizi buruk dan tanda-tanda nya

Gizi buruk di Polewali Mandar terlaporkan Januari s/d Juni 2011 adalah 63 kasus (47 marasmus, 2 kwashiorkor, 14 Marasmus-kwashiorkor). Adalah laporan dari Penanggung Jawab Program Perbaikan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, yang penulis kumpulkan sebagai laporan bulanan untuk pengisian Bank Data Depkes RI dalam jaringan Siknasonline. Ketika Data ini penulis konfirmasi kepada penanggung jawab programnya, “Begitulah laporan yang dikirimkan Petugas Gizi Puskesmas” dan ketika penulis mencoba mengkonfirmasikan kepada petugas gizi puskesmas “Apakah gizi buruk dengan gejala klinis marasmus dan kwashiorkor telah dilakukan investigasi oleh petugas Survailans dan Penanggung jawab Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar ? serta “apakah  setiap satu gizi buruk dengan gejala klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa)? Jawab sang petugas gizi puskesmas, saya cuma melaporkan kasus yang ada dan gizi buruk ini Cuma kejadian yang biasa saja (Penulis: bukan KLB). Penulis tidak mengetahui dengan pasti “Apa sebenarnya yang terjadi dalam pelaksanaan Program Perbaikan Gizi di Kabupaten Polewalu Mandar? bisa jadi ini adalah kesalahan dalam sistem pencatatan dan pelaporan yang tidak dikelola dengan baik dan benar, atau bisa jadi juga kesalahan dalam interpretasi  penetapan status gizi buruk. Namun demikian Rencananya penulis akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap permasalahan gizi buruk ini.
Sebenarnya terjadinya Kurang Energi Protein pada seseorang selalu diawali dengan adanya kelaparan. ——-apakah telah terjadi kelaparan di Polewali Mandar ? Mustahil——–Pada tubuh seseorang yang tidak makan dengan layak biasanya akan muncul adanya sensasi lapar, yang menunjukkan intake makanan telah kurang dari yang dibutuhan tubuh. Secara fisiologis dalam keadaan lapar yaitu bila lambung kosong dalam waktu lama, akan terjadi kontraksi peristaltik ritmis yang merupakan gelombang pencampur tambahan pada korpus lambung. Jika gelombang pencampur sangat kuat akan menimbulkan kontraksi tetani yang terus-menerus 2-3 menit, paling kuat terjadi pada orang muda sehat, — pada anak-anak tidak terlalu terasa—— kemudian kadar gula darah akan turun sampai tingkat yang rendah. Dan kemudian setelah  3-4 hari makan terakhir muncul sensasi sakit  berupa perih karena lapar.
Dari berbagai penelitian epidemiologi masalah Kurang Energi Protein selalu diawali dengan keadaan lapar  yaitu Rasa “tidak enak” dan sakit akibat kurang /tidak makan,baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja diluar kehendak dan terjadi berulang-ulang, serta dalam jangka waktu tertentu menyebabkan penurunan berat badan dan gangguan kesehatan. Selanjutnya keadaan ini didefiniskan  dengan istilah kelaparan (E. Kennedy, 2002)
Jadi sangatlah jelas penyebab dari kurang energy protein (KEP) adalah makanan yang tidak adekuat maksudnya  intake makanan yang sangat kurang dari kebutuhan akan zat gizi tubuh. Walaupun pada dasarnya Kejadian Kurang Energi Protein (KEP) sangat tergantung dari :
  1. Karakteristik individu (umur, cadangan nutrient)
  2. Waktu dan hebatnya berlangsung defisiensi
  3. Jenis makanan yang tersedia /dikonsumsi
  4. Lingkungan terutama sanitasi lingkungan
  5. Kesehatan perorangan
  6. Dan pada anak sangat tergantung dari pola asuh orang tua yang diberikan kepada sang anak.
Tetapi tetap saja Kurang Energi Protein disebabkan  intake makanan yang sangat kurang dari kebutuhan akan zat gizi tubuh yang telah berlangsung lama (kronis). Bentuk KEP tergantung dari zat gizi utama kurang edekuat, bila kurang dalam hal protein dan tubuh diharuskan menggunakan protein tubuh maka gejala-gejala klinis dari kekurangan protein akan muncul, keadaan ini biasa diistilahkan dengan Kwashiorkor. Dan bila kekurangan Energi saja —–terutama energi yang bersumber dari karbohidrat——-maka gejala klinis yang muncul adalah  kekurangan cadangan energy atau energy tubuh benar-benar habis bahkan sel-sel dan jaringan tubuh dirombak untuk dipergunakan sebagai energi, tubuhnya akan terlihat sangat buruk, keadaan ini biasa diistilahkan dengan Marasmus. Tidak jarang juga ditemukan bentuk KEP sebagai akibat kurang adekuat makanan akan protein dan energy (Marasmus-Kwashiorkor). Kesemua itu adalah bentuk-bentuk dari Malnutrisi (kurang Energi Protein).
Bentuk  Malnutrisi (Kurang Energi Protein)
  1. Dewasa dibagi dalam  dua bentuk  yaitu Undernutrition (Kurang Zat Gizi) dan Starvation (Kelaparan)
  2. Anak-anak  dalam bentuk PEM- Protein Energi Malnutrition ( menurut JELLIFFE  mencakup seluruh kelompok umur anak) dikelompok menjadi : PEM ringan, PEM sedang dan PEM berat   yang terdiri dari Merasmus, Kwashiorkor dan Merasmus –kwashiorkor.
Walaupun semua adalah Malnutrisi tetapi masing-masing mempunyai gejala klinis sendiri-sendiri baik marasmus, kwashiorkor, maupun marasmus-kwashiorkor.

Gejala Klinis dari Marasmus 

Gejala Klinis Kurang Energi Protein (KEP) dari marasmus adalah
  1. Wajah seperti orang tua
  2. Cengen dan Rewel
  3. Sering disertai: peny. infeksi (diare, umumnya kronis berulang, TBC)
  4. Tampak sangat kurus (tulang terbungkus kulit)
  5. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-baggy pants)
  6. Perut cekung
  7. Iga gambang

Gejala Klinis  Kwashiorkor

Gejala Klinis Kurang Energi Protein (KEP) dari kwashiorkor adalah
  1. Rambut tipis, merah spt warna
  2. Edema (pd kedua punggung kaki,  bisa seluruh tubuh)
  3. rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
  4. Kelainan kulit (dermatosis)
  5. Wajah membulat dan sembab
  6. Pandangan mata sayu
  7. Pembesaran hati
  8. Sering disertai: peny. infeksi akut,  diare, ISPA dll
  9. Apatis & rewel
  10. Otot mengecil (hipotrofi),

Gejala Klinis Marasmus-Kwashiorkor

Gejala Klinis Kurang Energi Protein (KEP) dari Marasmus-kwashiorkor   pada dasarnya adalah campuran dari  gejala marasmus dan kwashiorkor, cirri khas yang dapat terlihat secara klinis yakni :
  1. Beberapa gejala klinik marasmus,  terlihat sangat buruk dalam hal Berat Badan (BB/U)  berada dibawah < -3 SD dan bila di konfirmasi dengan BB/TB  dikategorikan sangat kurus: BB/TB < – 3 SD).
  2. Kwashiorkorm secara klinis terlihat disertai edema yang  tidak mencolok pada kedua punggung kaki
Anak-anak gizi buruk dengan tanda-tanda klinis ini dapat di deteksi keKurangan  Energi Proteinnya  melalui
  1. Penimbangan bulanan di Posyandu termasuk upaya-upaya kejar timbangnya
  2. Surveilens gizi/KLB Gizi Buruk
  3. Manajemen Terpadu Balita Sakit
  4. Poliklinik KIA/Tumbuh Kembang
Tidak jarang hasil deteksi Gizi Buruk  pada anak dikarenakan telah terjadi gagal pertumbuhan yang penyebabnya hanya karena kurang perhatian dan pedulinya orang tua terhadap tumbuh-kembang sang anak. Dari hasil penelitian ahli tumbuh kembang anak, ada empat alasan mengapa terjadi gagal pertumbuhan yaitu
  1. Bayi tidak cukup mendapat makanan, khususnya makanan pendamping
  2. Anak-anak memerlukan kata-kata lembut dan sentuhan-sentuhan penuh kasih sayang yang dapat merangsang peningkatan hormon pertumbuhan dan daya tahan tubuh.
  3. Bayi bertambah aktif ketika mulai belajar berjalan.  Kebutuhan makanan perlu ditambah, namun banyak ibu tidak memberikan tambahan. Output tidak sesuai dengan input
  4. Penyakit dan infeksi mempengaruhi penggunaan zat gizi dalam makanan. Selain itu juga menyebabkan nafsu makan berkurang sehingga zat makanan yang masuk dalam tubuh sedikit.
Seharusnya  ini tidak boleh terjadi……..
Reade more >>

New Template

1.daftar isi

  • 1.tingkat ibu rumah tangga tentang gizi 2.pengatahuan ibi tentang gizi seimbang 3.sekilas tentang gizi 4.kandungan gizi susu formula 5.pemkab pesisir selatan tangani gizi buruk 6.penganut vegetarian terkena gizi buruk 7.gizi yang baik mengandung semua nutrisi 8.nilai gizi dan manfaatnya 9.panduan gizi untuk balita 10.semua fakta gizi dalam asi 11.bupati gorontalo bicara soal gizi 12.gizi pada tempe 13.Konsep Dasar Ilmu Gizi Konsep Dasar Ilmu Gizi 14MANFATKAN SEMUA POTENSI MASYARAKAT DEMI GIZI DAN KESEHATAN 15.PENGERTIAN GIZI 16.Tidak semua gizi buruk diakibatkan oleh kelaparan 17.gizi air kelapa bagi ibu hamil 18Macam-macam gizi 19.MACAM-MACAM GIZI DAN FUNGSINYA 20.fungsi vitamin dan gizi dari vitamin 21.Bayi gizi buruk meninggal dunia 22.Dasar menuju gizi seimbang 23.GIzi bagi ibu menyusui 24.tiga faktor penyebab gizi buruk 25.penanganan gizi buruk di indonesia 26.Faktor-faktor penyebab kekurangan gizi 27.puluhan bocah nganjuk,terkena gizi buruk 28.gizi buruk didaerah tanggerang 29.posyandu mampu atasi gizi buruk 30.penjelasan tentang gizi buruk 31.balita dikediri terancam gizi buruk 32Pentingnya gizi bagi balita 33.Status Gizi balita anda 34.Gizi seimbang bagi ibu hamil 35.Contoh makan bergizi 36.makanan bergizi untuk anak 37.Kebutuhan gizi pada ibu hamil 38.Gizi buruk dan tanda-tanda nya 39.Gizi pada bayi 40.pengertian gizi bayi