Painan, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terus berupaya menangani kasus gizi buruk di daerah itu dengan memberikan berbagai bantuan bagi penderita dan keluarga sepanjang tahun 2011.

"Kita telah melakukan penanganan terhadap penderita gizi buruk yang ditemukan tim investigasi pemkab dalam survei beberapa waktu lalu," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pesisir Selatan Hazrita di Painan, Selasa.

Khusus oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, menurut dia, penanganan dilakukan tidak saja terhadap penderita, tetapi juga keluarganya dengan memberikan bantuan berbagai bibit sayuran yang bermanfaat bagi perbaikan gizi untuk dikembangkan di pekarangan rumah masing-masing.

Sepanjang tahun 2011 tim investigasi pemkab setempat menemukan 11 kasus gizi buruk di tiga kecamatan dari 12 kecamatan yang disurvei sebelumnya.

Ketiga kecamatan itu masing-masing Kecamatan Batangkapas yang ditemukan lima kasus, kemudian Linggo Sari Baganti empat kasus dan Pancungsoal dua kasus.

"Semua penderita sudah ditangani pemerintah daerah dengan melakukan pemantauan sekali tiga bulan dan menyalurkan berbagai bantuan. Kita juga telah memberikan bantuan bibit sayur-sayuran seperti terung, kangkung, bayam, cabai dan lainnya untuk ditanam di pekarangan rumah keluarga penderita," ujar Hazrita.

Dari survei yang dilakukan tim investigasi di semua kecamatan diketahui ada beberapa faktor penyebab kasus gizi buruk, di antaranya rendahnya tingkat pendidikan kepala keluarga atau orang tua penderita.

Selain itu juga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya.

"Mayoritas warga yang mengalami gizi buruk tinggal di lingkungan tempat tinggal yang kumuh. Mereka umumnya memiliki anak atau keluarga yang banyak,