"Angka gizi buruk di Kota Sorong cukup tinggi. Pada akhir triwulan tahun 2010 ini saja sudah mendekati angka yang sama pada tahun 2009 lalu," ungkapnya. Mengenai penyebab tingginya angka gizi buruk ini, menurut Wonatorey, akibat infeksi saluran pernafasan (ISPA), lingkungan yang kurang sehat sehingga berdampak pada menurunnya daya tahan tubuh Balita.
"Kondisi ini mengakibatkan perkembangan tubuh dan atau pertumbuhan tubuh si Balita juga ikut terlambat," terangnya. Agar angka gizi buruk tak terus meningkat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sorong memberikan pelayanan paket TMC atau pelayanan keliling di tiap-tiap Puskesmas atau Posyandu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Samsudin Gamtohe yang ditemui di ruang kerjanya kemarin (26/7) mengatakan, dalam kegiatan mobile clinik untuk tahun 2010, pihaknya telah melibatkan kader Posyandu, para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat pemerintah di tingkat RT/RW, kelurahan dan distrik untuk melaksanakan sosialisasi ke masyarakat.
Dijelaskan Samsuddin, untuk tahun 2010 TMC yang akan dilakukan lebih banyak fokus pada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan aparat di tiap kelurahan yang bersangkutan. TMC mulai dilaksanakan pada 29 Juli 2010. Bentuk Pemberdayaan bidang kesehatan ini lebih banyak melatih masyarakat di lingkungannya untuk memecahkan masalah kesehatan dan bagaimana mencari solusinya. “Termasuk didalamnya pada tahun 2010 ini diharapkan ada kelurahan siaga yang bertugas sebagai sarana komunikasi dalam rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat,”tandasnya. Sebagai bagian dari program Diskes, kegiatan sosialisasi pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan kemarin dibuka oleh Sekda Kota Sorong